Kamis, 12 Juni 2014

TUGAS PSIKOLOGI UMUM II - SEKSUALITAS

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Seksualitas merupakan sebuah kebutuhan setiap individu manusia walaupun kebutuhan tersebut tidak sepenting seseorang harus makan dan minum. Manusia membutuhkan seksual sebagai media regenerasi untuk melanjutkan kehidupan manusia selanjutnya. Dalam melakukannya, setiap orang memiliki perilaku seksual yang berbeda. Terkadang, perilaku tersebut melebihi harapan dan menjadikan perilaku tersebut tidak biasa. Apakah perilaku yang tidak biasa itu bisa dikatakan abnormal? Dalam makalah ini, penulis mengambil sebuah kasus abnormal mengenai seksualitas.

1.2 Kasus
Bunga mempunyai seorang pembantu dirumahnya. Setiap kali pembantu Bunga ingin mandi, ia merasa ada yang melihat dari ventilasi jendela. Akan tetapi, ketika ia menoleh ke arah ventilasi, tiba-tiba saja wajah itu menghilang. Disaat, pembantunya sedang menanggalkan pakaian untuk mandi, ia mendengar suara aneh di balik ventilasi pintu. Karena ia merasa curiga, ia melihat keluar dan ternyata ada bayangan seseorang lari. Cerita ini ia ceritakan kepada Bunga bahwasanya ia merasa tidak nyaman. Suatu hari, saat si pembantu ingin mandi, Bunga mengintai siapa yang mengintip pembantunya tersebut. Saat pintu sudah ditutup, beberapa saat kemudian, supir Bunga mengambil meja kecil dan berusaha berdiri di depan pintu untuk mengintip pembantu Bunga. Ternyata, diketahui bahwa supir Bunga yang selalu mengintip pembantunya itu.
Kasus yang diangkat oleh kelompok 11 adalah tentang Voyeurism. Dimana seseorang merasa kepuasan seksualnya terpenuhi ketika ia mengintip seseorang. Ia mempunyai dorongan yang kuat ketika melihat seseorang menanggalkan pakaian tetapi ia tidak terangsang ketika melihat seseorang telanjang. Ia lebih bergairah apabila orang yang diintip tidak sadar atas perlakuan yang ia lakukan. Biasanya, ia melakukan masturbasi ketika sedang mengintip ataupun sesudahnya.  
BAB II
ISI

2.1 Perilaku Atipikal dan Abnormal Seksualitas
Perilaku yang terlihat tidak normal tidak selamanya disebut sebagai abnormal, pada pembahasan ini, perilaku seksual yang dimaksud adalah abnormal yang merupakan gangguan. Beberapa perilaku yang tidak normal masih dapat dikatakan normal wala terdengar tidak lazim. Sebagaian dikatakan abnormal didasarkan pada kesadaran tertentu dan perilaku seksual yang memang merupakan gangguan disebut dengan abnormal behavior. Perilaku yang menyimpang yang termasuk kedalam abnormal dapat membahayakan bagi pelaku maupun orang lain.

1.      Transvetisme dan Transseksual
Kedua ini sangat mirip dan sering sekali membingungka karena mereka berdua melibatkan berpakaian dari gender yang berbeda. Tetapi mereka memiliki sedikit kesamaan dan mereka jarang berbahaya bagi orang lain. Transvetisme merujuk kepada berpakaian seperti perempuan atau laki-laki yang berbeda gender dengan dirinya. Transvetis sering menyatakan bahwa jika mereka berpakian yang berbeda dari gendernya mereka lebih berhasrat atau bergairah. Transvetis mengatakan jika mereka berpakaian yang berbeda itu untuk membebaskan diri mereka dari pembatas jenis kelamin. Kebanyakan transvetis adalah laki-laki yang memiliki kehidupan seks yang normal.
Kata transvestism berasal dari bahasa latin yaitu trans “lebih” dan vestitus “berpakaian” seseorang yang memiliki ketertarikan pada cross-dressing. Orang-orang yang biasa  berpakaian lawan jenis.
Transsexualism, disisi lain mengacu pada kondisi dimana seseorang merasa terjebak dalam kesalahan seks, contohnya seseorang anatominya lakilaki merasa bahwa dia sebenarnya adalah seorang wanita yang dia beranggapan bahwa   diberikan tubuh yang salah.  Transseksual mungkin kadang-kadang ayau selalu berpakaian dari jenis anatomi lainnya, tetapi ini adalah cross-sex yang tidak ada hubungannya terhadap gairah terhadap seksual. Orang-orang hanya merasa bahwa mereka berpakaian sesuai dengan gender mereka. Dalam beberapa contoh orang-orang yang menjalani injeksi hormon dan operasi plastik untuk mengubah organ seks mereka menjadi jenis kelamin yang mereka inginkan. Contohnya adalah dokter Richard Raskins, dimana ia pada tahun 1975 operasi  berganti kelamin karena ia merasa seperti perempuan yang terjebak di anatomi pria. Setelah operasi dia berganti nama menjadi Renee Richards dan menjadi seorang petenis wanita.
Pergantian seks dari pria kewanita lebih umum terjadi daripada sebaliknya, mungkina karena pembedahan membuat penis kurang lebih baik daripada pembenahan vagina. Banyak phak mempertimbangkan bahwa transvestism dan transsexsualism menjadi normal dalam berbagai situasi.

2.      Fetisme
Fetisme mengacu pada fakta bahwa beberapa individul yang terangsang oleh benda-benda fisik tertentu misalnya renda atau kulit. Fetishism dapat juga diartikan gairah seksual yang disebabkan oleh bagian tubuh tertentu dan situasi tertentu.
Contohnya individu yang hanya terangsang oleh payudara, bokong,  mata biru dan lain-lain. Fetish biasanya melibatkan benda mati seperti celana dalam wanita, sepatu dan lain-lain. Biasanya fetish bergairah dengan menggunakan atau mencuri benda dari wanita yang tidak dikenal. Fetish dianggap abnormal karena ini mengejutkan korbannya dan berbahaya serta illegal. 

3.      Sadisme dan Masokisme
Seksual sadisme adalah tindakan dalam mendapatkan kenikmatan seksual saat menyakiti atau memberikan rasa sakit pada pasangannya. Sedangkan seksual masokisme adalah kondisi dimana salah satu pasangan mendapatkan  kepuasan seksual saat dia merasakan rasa sakit. Terkadang siksaan secara verbal atau “keburukan” disubstitusi dengan rasa sakit secara fisik. Kurang lebih 5 sampai 10 persen dari pria dan wanita merasa jika member atau menerima rasa sakit adalah nikmat secara seksual., tetapi ini hanya disukai atau metode dari gairah seks untuk beberapa orang. Banyak orang yang mempelajari tentang sadisme dan masokisme atau yang biasa disebut S&M melakukannya dengan orang yang mengalamai atau menyutujui S&M juga ikut menikmatinya dan mereka tidak menimbulkan rasa sakit yang parah atau berbahaya secara medis contohnya menampar secara pelan, mencubit, dst. Dalam bermacam-macam kasus, S&M mungkin bisa dianggap normal jika perawatan yang diambil untuk mencegah kecelakaan yang membahayakan dan satu dari pasangannya saja yang menginginkannya. Di beberapa kasus, salah satu pasangan tidak menginginkannya dan dipaksa maka itu termasuk dalam kegiatan S&M. Dikasus yang lain, S&M bisa menyebabkan sakit yang intens seperti dibakar, ditendang, dsb. S&M selalu dianggap abnormal jika ada pertanyaan tentang keikutsertaan yang sukarela dari kedua individu atau jika sakit yang intens atau kerusakan fisik ditimbulkan. Dalam kasus yang jarang ditemukan, mutilasi yang sadis dan pembunuhan korban untuk mendapatkan kepuasannya. Tindakan S&M adalah abnormal yang tidak bisa dipertanyakan.

4.      Voyeurism dan Exhibitonism
Voyeurisme adalah tindakan untuk mendapatkan kepuasan seksual dengan melihat lawan jens menanggalkan pakaian atau sedang melakukan hubungan seksual. Voyeurs umumnya merasakan gairah ini saat orang yang mereka intip tidak sadar dengan kehadiran mereka dan bisa berbahaya. Mereka tidak akan terangsang seperti orang kebanyakan jika mereka berada di perkemahan orang-orang telanjang, tetapi mereka menjadi terangsang saat mengintip melalui jendela atau ventilasi. Karena mereka sering mengejutkan orang yang mereka intip dan aktivitas ini adalah illegal maka voyeurisme dianggap sebagai abnormal. Voyeurs umumnya adalah laki-laki heteroseksual yang mempunyai masalah dalam membangun sebuah hubungan seksual yang normal karena mereka tidak tertarik jika melihat orang yang telanjang. Beberapa voyeur bahkan memperkosa dan melakukan tindakan kriminal lainnya, tetapi kebanyakan dari mereka tidak ada berbahaya secara fisik.
Individu yang melakukan eksihibinisme mendapatkan kepuasan secara seksual dengan menunjukkan organ kelamin mereka kepada orang lain. Kebanyakan dari semua yang mengalam eksihibinisme adalah lelaki heteroseksual yang sudah menikah, tetapi malu dan memiliki hambatan dalam kehidupan seksnya. Orang yang mengalami eksihibinisme umumnya ingin mengejutkan korban mereka, tetapi jarang berbahaya. Karena perilaku mereka yang illegal dan menakutkan, eksihibinimse dianggap sebagai abnormal.

5.      Perilaku Seksual Secara Fakta
Beberapa bentuk perilaku seksual yang menyimpang adalah benar-benar abnormal karena mereka menyebabkan korban ketakutan dan memaksa korban. Aksi-aksi ini termasuk pemerkosaan, kekerasan seksual pada anak-anak, dan pelecehan seksual.

a.       Pemerkosaan
Dalam pemerkosaan, seseorang dipaksa oleh orang lain untuk melakukan hubungan seksual. Dalam kasus-kasus yang besar, pemerkosa adalah laki-laki dan korbannya adalah perempuan. Persentase wanita yang telah diperkosa mirip di berbagai usia, kelompok etnis, tempat tinggal, tingkat pendidikan, dan kelompok bahan. Kontras dengan harapan, seseorang yang memaksa perempuan untuk melakukan hubungan seksual adalah orang asing hanya 4 persen dalam beberapa waktu dan kenalan biasa hanya 19 persen dalam beberapa waktu.
Pemerkosaan traumatis dan dapat memicu PTSD. Banyak masyarakat telah mendirikan pusat krisis perkosaan, yang menyediakan dukungan yang berkelanjutan bagi para korban diseluruh pelaporan, investigasi, dan proses penuntutan. Pusat krisis perkosaan juga memberikan informasi dan konseling kepada korban pemerkosaan untuk membantu mereka dalam menyesuaikan kembali setelah korban.
Korban-korban sering ragu untuk melaporkan kasus pemerkosaan karena proses bersaksi melawan pemerkosa dibuat tidak enak dengan petugas investigasi dan pengacara pemerkosa. Untuk alasan ini, banyak komunitas-komunitas membentuk pusat-pusat bahaya pemerkosaan, dimana memberikan dukungan untuk korban selama pelaporan, penginvestigasian, dan proses penuntutan. Pusat-pusat bahaya pemerkosaan juga memberikan penyuluhan kepada korban pemerkosaan untuk membantu penyesuaian kembali setelah yang terjadi pada mereka.
           
Ringkasan Mitos Pemerkosaan dan Fakta
Mitos
Fakta
Seorang wanita yang pergi kerumah laki-laki saat kencan pertama menandakan dia ingin berhubungan seksual.
Seseorang pergi kemana saja tidak menandakan diri mereka ingin melakukan sesuatu. Pemerkosa memutarbalikkan presepsi mereka kepada apa yang mereka harapkan
Salah satu alasan bahwa wanita melaporkan pemerkosaan palsu adalah mereka perlu menaruh perhatian pada diri mereka
Sangat jarang wanita melaporkan kasusu pemerkosaan yang palsu. Melaporkan pemerkosaan adalah tindakan yang traumatis.
Seorang wanita yang sehat bisa menolak pemerkosa jika dia memang menginginkannya
Pemerkosa sangat kejam dan melakukan tindak kekerasan. Ini bisa memperlemah perlawanannya.
Wanita yang pergi keluar dengan tidak menggunakan pakaian dalam atau memakai rok pendek adalah mencari masalah
Tidak ada korban yang menginginkan untuk diperkosa. Pemerkosa bertanggung jawab terhadap perbuatan mereka.


b.      Kekerasan seksual pada anak-anak
Banyak anak-anak diserang dan dieksploitasi secara seksual. Ada berbagai macam tipe dari kekerasan seksual pada anak-anak. Saat kontak seksual dilakukan oleh salah satu anggota keluarga, kekerasan seksual ini diistilahkan sebagai incest. Ketika ada paksaan atau ancaman untuk memaksa, kekerasan seksual ini disebut child rape (pemerkosaan anak-anak). Ketika tidak ada ancaman untuk memaksa, kekerasan seksual ini mengacu child molestation (penganiyaan anak-anak). Bahkan penganiyaan anak-anak dianggap sebagai perilaku seksual secara paksa karena anak-anak tidak bisa menyutujui dalam cara yang benar pada perilaku seksual.
Anak-anak yang pernah mengalami kekerasan seksual menunjukkan berbagai macam emosi dan perilaku-perilaku. Jika kontak seksual tidak mengancam untuk anak tersebut, seperti eksplorasi seksual dari orang dewasa, jarang terjadi efek psikologis yang serius untuk anak tersebut jika orang tuanya bisa menghadapi dengan tenang dan penuh pengertian. Ketika kekerasan seksual terjadi, ini mengacaukan sang anak, seperti hampir selalu pelaku adalah orang dewasa atau ketika ancaman terjadi, efek psikologis pada korban bisa menjadi serius.
Banyak efek dari kekerasan seksual pada anak-anak dipercaya akan panjang. Sesungguhnya, akibat dari kekerasan seksual mungkin mirip dengan kekerasan seksual pada orang dewasa, pada anak-anak cenderung traumatis dan menderita reaksi traumatis. (Finkelhor, 1990). Anak-anak akan cenderung bereaksi saat pengalaman seksualnya, mengalami rasanya dikhianati oleh orang yang melakukan kekerasan pada mereka, merasakan bahwa mereka lemah dan hilang kontrol, dan merasa ternodai karena mereka dilecehkan (Finkelhor & Browne, 1985).
Orang dewasa yang pedophilia merasakan kepuasan seksual melalui kontak seksual dengan anak-anak. Mereka pertama harus mendapatkan kepercayaan dan penerimaan dari korbannya sebelum mereka melakukan perilaku seksual. Ini berarti penganiaya anak-anak dan pemerkosa adalah orang yang mereka kenal dan percaya. Sebenarnya, penganiaya atau pemerkosa adalah tetangga atau anggota keluarga, atau orang yang dikenal sebelumnya. Penganiaya anak-anak khususnya adalah laki-laki heteroseksual dan korbannya adalah anak perempuan atau wanita heteroseksual dan korbannya adalah anak laki-laki. Tragisnya, banyak penganiaya anak-anak pernah melakukan kekerasan pada ratusan anak-anak sebelum mereka ditangkap. Seperti seseorang yang melakukan pemerkosaan pada anak-anak, laki-laki yang memerkosa atau menganiaya anak-anak cenderung beraneka ragam dalam menutupi psikologis mereka.

c.       Pelecehan seksual
       Permintaan melayani seks, menyentuh bagian yang tidak diinginkan, dan bentuk lain dari perilaku seksual koersif, komentar-komentar seksual merupakan pelecehan seksual. Pelecehan seksual juga mencakup menggoda dan mengomentari sugestif pria yang ditujukam kepada wanita di jalan yang membuat wanita tidak nyaman. Sebagai contoh, seorang wanita yang dilecehkan secara seksual oleh bosnya mungkin berpikir bahwa ia tidak dapat melaporkan situasi tanpa risiko kehilangan pekerjaannya. Meskipun kurang umum, laki-laki juga menjadi korban pelecehan seksual di perguruan tinggi dan di tempat kerja. Setiap korban pelecehan seksual menderita dalam arti menjadi kurang nyaman dan santai di sekolah atau bekerja. Pelecehan seksual dapat memicu tingkat serius kecemasan dan depresi.
2.2 DISFUNGSI SEKSUAL
Berbagai macam permasalahan bisa mengganggu kesuksesan dan kenikmatan hubungan seksual. Permasalahan ini cukup lazim dan dianggap abnormal jika berkepanjangan. Walaupun berkepanjangan, ini tidak berarti individu tersebut memiliki “masalah psikologis”.  Masalah seksual bisa dan sering muncul pada individu yang normal.
Disfungsi seksual adalah gangguan-gangguan di berbagai tahap dari siklus seksual. Penyelewengan yang berbeda-beda mungkin memiliki bermacam-macam penyebab, baik dalam psikis maupun psikologisnya sendiri. Penyebab yang paling umum dari penyelewengan seksual ini adalah obat-obatan, alkohol, efek samping dari obat tertentu, dan dari beberapa penyakit. Ini sangat penting, orang yang memiliki masalah dengan fungsi seksualnya harus dievaluasi oleh dokter spesialis bagian sistem reproduksi seperti ginekolog ( dokter spesialis alat reproduksi wanita) atau urolog (dokter spesialis alat reproduksi pria). Untungnya, tersedia solusi untuk permasalahan seksual dari masalah medis. Tetapi, banyak masalah seksual yang disebabkan psikologis.
Disfungsi seksual diklasifikasikan menurut tahap dari respon seksual seperti ketika mereka sedang kenginginan berhubungan seks, bergairah seks, dan orgasme.

a.       Disfungsi Hasrat Seksual
Dari berbagai disfungsi seksual pada umumnya ada ketertarikan dan hasrat yang terlibat dalam hubungan seksual. Ini sangat penting untuk tidak keliru dengan gairah seksual dan frekuensi seksual. Ini juga sangat penting untuk diingat kalau semua orang memiliki level ketertarikan seksual yang berbeda-beda. Seseorang dikatakan memiliki gangguan hasrat seksual jika dia hampir tidak memiliki semua hasrat untuk berhubungan dan terganggu dengan adanya kekurangan hasrat tersebut. 2 tipe yang spesifik dari disfungsi menyebabkan kehilangan hasrat. Pertama, hasrat seksual yang terhambat terjadi ketika seseorang memiliki hasrat seksual yang jarang atau tidak sama sekali. Permasalah yang kedua adalah gangguan keengganan seksual ( Sexual Aversion Disorder) dan dikategorikan ketika seseorang benar-benar takut dan menghindari kontak seksual dengan orang lain.
Baik wanita maupun pria mengalami gangguan dalam keinginan seksual. Ada beberapa penyebab dari masalah ini, termasuk rasa gelisah yang ekstrem tentang berhubungan intim atau memiliki pengalaman yang traumatis dengan seksual. Di beberapa kasus, seseorang mungkin tidak memiliki kekurangan yang besar tentang hasrat tetapi mungkin kurang tertarik dengan partnernya dalam sebuah hubungan.
Terapis yang bekerja dengan masalah hasrat seksual pertama-tama dia harus memeriksa hubungan pasiennya. Jika terdapat beberapa masalah dalam hubungan tersebut, terapi untuk hasrat seksual ini akan cenderung fokus kepada rasa gelisah yang dialami saat berhubungan seksual. Kegelisahan bisa menutup hasrat untuk berhubungan dan mengganggu ketertarikan seksual. Halangan seksual mungkin hasil dari pengalaman seseorang. Isu-isu ini diperiksa dalam konteks terapi seks, dimana seseorang diperiksa ketakutannya dan membantu mengurangi rasa takut itu. Terapi akan melibatkan kedua pasangan untuk menyebutkan aspek-aspek dari interaksi seksual mereka.

b.      Disfungsi gairah seksual
Gangguan gairah seksual muncul ketika adanya kekurangan hasrat seksual. Bagaimanapun, seseorang dikatakan memiliki gangguan gairah seksual hanya jika kegagalan ini terjadi secara terus-menerus, bahkan muncul dengan stimulasi seksual yang memadai, dan menghalangi kenikmatan atau menyebabkan ketidaknyamanan. Demikian, gangguan gairah seksual, gangguan dari proses fisik terjadi saat fase menggairahkan dari respon seksual seperti ototnya yang tegang dan aliran darah kearah organ kelamin.
Wanita bisa memicu gangguan gairah seksual, dikategorikan dengan kurangnya pemberian minyak pada vagina dan minimnya pengalaman seksual yang menyenangkan. Karena banyak wanita mengalami bentuk sementara dari kesulitan ketika keadaan tidak mendorong mereka kepada gairah seksual kadang-kadang, kekurangan dari gairah bisa dianggap sebagai penyelewengan seksual.
Lain disfungsi perempuan kurang umum adalah vaginismus dan dispareunia. Vaginismus mengacu pada kontraksi involunter dari dinding vagina yang membuatnya terlalu sempit untuk memungkinkan penis untuk masuk untuk melakukan hubungan seksual. Dalam dispareunia, pengalaman para perempuan nyeri hububgan. Seringkali, disfngsi tidak selalu, kondisi ini disertai dengan disfungsi orgasme dan kegelisahan berhubungan dengan seks. Seperti disfungsi laki-laki, disfungsi perempuan biasanya dapat dihilangkan dengan bantuan profesional.
Mirip dengan gangguan gairah seksual pada wanita, gangguan gairah seksual laki-laki menggambarkan proses psikologis dari kesenangan seksual pada siklus respon seksual laki-laki. Pada laki-laki, gangguan gairah seksual umumnya adalah disfungsi ereksi (sering disebut impotensi). Meskipun tingginya level rangsangan, tidak ada gairah yang cukup untuk merangsang penis untuk ereksi yang cocok untuk penetrasi seksual. . Siapapun yang telah menonton televisi baru-baru ini pasti tahu bahwa sekarang tersedia obat untuk membantu laki-laki yang tidak mampu untuk mendapatkan ereksi.
Ada banyak potensi penyebab disfungsi gairah seksual, yang sebagian besar merupakan interaksi yang kompleks antara proses psikologis dan fisik. Kecemasan, ketakutan, gangguan, kelelahan, masalah hubungan, depresi, dan penyalahgunaan zat dapat semua menyebabkan gangguan gairah seksual. Bahkan hanya mengkhawatirkan mengalami ereksi kadang bisa menuju kepada kegagalan ereksi. Teknik terapi seks bisa digunakan untuk mengurangi kegelisahan seksual dan meningkatkan pengalaman dari sensasi seksual. Contohnya, pasangan mungkin diminta untuk menaruh perhatian yang maksimum kepada indera mereka saat melakukan hubungan seksual untuk meningkatkan kenikmatan seksual.

c.       Disfungsi Orgasme
Disfungsi orgasme pada melibatkan gangguan fase klimaks dari siklus respon seksual. Jadi, meskipun orang tersebut memiliki cukup keinginan dan gairah , siklus respon seksual tidak berkembang menjadi orgasme . Pada wanita , disfungsi seksual orgasme disebut sebagai penghambat orgasme wanita. Ini didefinisikan sebagai tidak adanya kegigihan atau keterlambatan orgasme yang berkepanjangan , meskipun ada rangsangan seksual yang cukup dan gairah. Istilah menghambat orgasme wanita tidak boleh digunakan jika , misalnya, pasangan seks tidak sepenuhnya memahami apa yang merupakan stimulasi yang memadai bagi wanita , atau pasangan tidak cukup peduli untuk memberikan penambahan rangsangan. Sebagai tambahan, karena perempuan mengalami banyak pola normal yang berbeda dari respon seksual dan orgasme , keterlambatan atau tidak adanya orgasme pasti tidak memuaskan kepada perempuan itu sebelum dianggap sebagai disfungsi seksual . Namun, menghambat orgasme merupakan alasan umum bagi seorang wanita untuk mencari terapi seks dari psikolog.
Penghambatan orgasme memiliki banyak penyebab potensial, termasuk kecemasan kinerja, hubungan kesulitan, takut ditinggalkan, dan depresi. Seperti disfungsi seksual lainnya, penghambatan orgasme mungkin hasil dari pengalaman traumatis seksual. Di sisi lain, kegagalan untuk mencapai orgasme umumnya hasil dari kurangnya rangsangan klitoris yang memadai.Banyak teknik terapi seks yang digunakan untuk mengurangi ketakutan dan kecemasan yang dibahas sebelumnya dapat digunakan untuk mengobati penghambatan orgasme perempuan. Selain itu, penghambatan orgasme mungkin disebabkan oleh aspek-aspek tertentu dari sebuah hubungan atau situasi yang dapat menjadi fokus konseling.
Pada pria , yang paling umum disfungsi orgasme  melibatkan ejakulasi sebagai akibat dari tingkat minimal rangsangan seksual , biasanya hanya setelah atau bahkan sebelum penetrasi terjadi . Ketika masalah ini terus berlanjut dari waktu ke waktu akan menjadi amat sulit , itu dianggap sebagai disfungsi seksual yang dimaksud sebagai ejakulasi dini. Ada banyak penyebab ejakulasi dini , termasuk pengalaman , kinerja kegelisahan, takut , dan pengalaman dini seseorang yang buruk dalam sejarah seksualnya. Bermacam-macam perawatan ejakulasi dini untuk dapat memperpanjang periode waktu sebelum ejakulasi terjadi . Salah satu metode , yang disebut teknik pemerasan , membutuhkan baik pria atau pasangannya untuk menerapkan meremas nyaman tapi tegas ke penis (baik tepat di bawah kepala atau pada dasarnya ) untuk menghentikan orgasme akan datang .             Tekanan dari pemerasan menyebabkan penundaan ejakulasi bila diterapkan beberapa kali sebelum ejakulasi terjadi dengan penggunaan berulang , dapat menjadi pengobatan yang efektif untuk ejakulasi dini, sebagai kebutuhan untuk meremas berkurang dari waktu ke waktu.
Beberapa pria, sebaliknya, memiliki disfungsi orgasme yang dikenal sebagai ejakulasi terbelakang. Dalam hal ini, pria jarang bisa mengalami orgasme meskipun rangsangan seksual yang memadai atau mampu mencapai orgasme hanya setelah periode yang sangat panjang stimulasi.
Semua disfungsi seksual berbagi beberapa hal yang sama. Pertama, karena mereka melibatkan perilaku seksual, seringkali sulit dan memalukan untuk mencari bantuan atau mendiskusikan masalah sosial yang  kadang-kadang menempatkan harapan yang tidak realistis dan menuntut pada kinerja seksual perempuan dan laki-laki. Kedua, orang-orang dengan masalah seksual mungkin percaya bahwa mereka adalah satu-satunya orang yang memiliki kesulitan seperti, memimpin mereka untuk percaya bahwa mereka secara psikologis abnormal. Akhirnya, karena masyarakat menempatkan pembatasan mendiskusikan hal-hal seksual, orang sering percaya bahwa ketika mereka memiliki masalah seksual yang mereka punya tempat untuk berpaling untuk membantu. Ini juga tidak benar ada banyak sumber bantuan untuk disfungsi seksual.
Seringkali, tempat pertama untuk mencari bantuan untuk masalah seks adalah dokter yang dapat mengevaluasi orang untuk masalah fisik mungkin berkaitan dengan kesulitan seksual. Seorang dokter juga dapat merujuk orang dengan disfungsi seksual seorang psikolog yang mengkhususkan diri dalam terapi seks jika diperlukan. Terapis seks harus disertifikasi oleh asosiasi Amerika pendidik seks. Konselor, dan terapis atau organisasi profesi lain yang serupa. Sebelum terapi dimulai, pastikan untuk memverifikasi bahwa terapis telah menerima pelatihan yang tepat dan mandat untuk praktek terapi seks.

2.3 MASALAH KESEHATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN SEKSUAL
Tidak banyak orang yang mengetahui kesehatan yang berkaitan dengan seksual, baik itu pria maupun wanita. Padahal masalah kesehatan yang berhubungan dengan anatomi seksual membutuhkan perhatian yang cukup. Walaupun masalah kesehatan ini adalah masalah medis, masalah ini memiliki komponen psikologis, yaitu bagaimana perilaku seseorang dapat mengurangi resiko terkena masalah kesehatan tersebut dan secepatnya mendeteksi dini.
1.      Kanker anatomi seksual
Kanker anatomi seksual bukan hanya diderita oleh wanita dengan kanker serviks dan kanker payudara, akan tetapi pria juga dapat terjangkit kanker yang berkaitan dengan anatomi seksual yaitu kanker prostat.
Sangat dianjurkan kepada wanita untuk melakukan ginekologi secara teratur untuk memeriksa kemungkinan kanker dari leher rahim, uterus dan ovarium. Apabila terjadi perubahan yang tidak biasa pada perputaran menstruasi dan perubahan yang tidak normal, dapat secepatnya dilakukan pemeriksaan pada dokter. Ini dilakukan untuk mendeteksi apakah ada kanker pada rahim dan berpeluang untuk disembuhkan secara dini. Bukan hanya itu, penting juga untuk wanita melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Pemeriksaan payudara sebaiknya dilakukan setelah masa menstruasi ketika payudara terlihat membengkak. Wanita harus berhati-hati dan selalu memerhatikan perbedaan-perbedaan yang tidak biasa pada ukuran, bentuk, ataupun warna pada payudara dan puting. Tanda-tanda kanker payudara adalah kerutan pada kulit, lesung, benjolan nyeri atau perubahan yang tidak biasa pada puting. Apabila beberapa tanda tersebut terlihat, harus secepatnya diperiksa oleh dokter. Pemeriksaan dini kanker payudara merupakan harapan terbaik untuk melawan penyakit yang serius ini. Selain melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan, penting untuk wanita yang berusia diatas 20 tahun untuk memeriksa payudara ke dokter secara rutin. Apakah seseorang harus menerima mammogram, sinar x berdosis rendah, sebagai pendeteksi apakah terdapat kanker sebelum mereka dapat merasakannya pada pemeriksaan sendiri.
Terdapat juga masalah kesehatan anatomi seksual pada pria. Pria yang berumur 16 hingga 35 tahun rentan untuk terkena kanker testis. Penting untuk pria melakukan pemeriksaan testis secara berkala yang dilakukan sendiri. Pemeriksaan bisa dilakukan sekali dalam sebulan. Setelah mandi, ketika skrotum dalam keadaan relaks dan testis melonggar, pria dapat memutar testir menggunakan ibu jari dan telunjuk secara perlahan dan lembut untuk melihat setiap benjolan ataupun nyeri yang tidak biasa. Tak semua benjolan adalah kanker. Oleh karena itu diharapkan untuk pria dapat memeriksakan testis pada dokter. Jika kanker dapat dideteksi secara dini, kanker testis dapat disembuhkan dengan cepat. Apabila tak terdeteksi, kanker testis adalah salah satu kanker yang mematikan.

2.      Penyakit Menular Seksual
Penyakit Menular Seksual (PMS) dapat terjadi dikarenakan mikroorganisme yang masuk kedalam tubuh saat terjadinya kontak seksual. Orang yang terkena PMS sudah tak terhitung jumlahnya di dunia. Beberapa penyakit menular seksual ini dapat disembuhkan dengan baik dan beberapa juga tak bisa disembuhkan dan dapat berakibat kematian. Tidak mengherankan apabila penyakit menular seksual meningkat dengan tajam, dikarenakan seks yang tidak aman dan seseorang memiliki pasangan seksual yang berbeda.
A.    Sipilis
Merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri spiral Trepodema Pallidum. Penularan sipilis dapat melalui kontak seksual dan dapat ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan atau saat kelahiran. Sipilis berlangsung melalui beberapa tahapan infeksi. Tahap pertama ditandai dengan munculnya chancre (ulserasi keras, tidak menimbulkan rasa sakit, tidak gatal dikulit). Ketika luka hilang, seseorang masih dikatakan sipilis karena akan memasuki tahap sekunder. Tahap sekunder ditandai dengan ruam yang menyebar di sekitar telapak tangan dan tumit kaki disertai dengan gejala umum seperti demam, mual, pembengkakan kelenjar, sakit kepala, rambut rontok dan kehilangan nafsu makan. Selama tahap primer dan sekunder, sipilis dapat disembuhkan dengan antibiotik. Namun jika tidak diobati, maka akan berkembang menjadi stadium tersier yang menyangkut komplikasi penyakit serius. Spiroset dapat menginfeksi jaringan jantung, otak, sumsum tulang belakang, dan organ lainnya dan dapat mengakibatkan kematian.

B.     Gonore
Gonore atau kencing nanah merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae. Walaupun disebabkan oleh bakteri, kencing nanah sangat berbeda dengan sifilis. Penyakit ini menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan dan bagian putih bola mata. Pada pria gejala awal biasanya terjadi 2-7 hari setelah infeksi. Gejsala awalnya berupa rasa tidak enak pada uretra dan beberapa saat kemudian akan terasa nyeri ketika berkemih dan keluarnya nanah dari penis. Sedangkan pada wanita, gejala awalnya bisa terjadi 2-21 hari setelah infeksi. Gejala awal biasanya terjadi keputihan berwarna hijau kekuningan. Dalam kasusnya, banyak wanita merasa gatal pada wanita yang terinfeksi. Akan tetapi banyak wanita yang terinfeksi tidak mendeteksi dini masalah ini. Penderita sering kali tidak menyadari gejala ini selama beberapa minggu atau bulan dan diketahui keberadaanya ketika pasangan hubungan seksualnya tertular penyakit ini.
Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seksual anal (melalui anus) dapat menderita gonore pada rektrumnya. Penderita akan merasa tidak nyaman pada anusnya dan akan keluar cairan dari rektrumnya. Daerah sekitar anus akan memerah dan kasar serta tinja akan dilapisi oleh lendir dan nanah.

C.     Klamidia
Penyakit menular seksual ini disebabkan oleh organisme kecil yang dapat membelah diri dan merusak berbagai sel yang berada didalam tubuh. Chlamydia trachomatis menyebabkan penyakit yang terjadi di kelamin dan mata. Biasanya klamidia sulit didefinisikan karena tidak ada tanda-tanda infeksi. Infeksi akan tampak jelas dalam waktu yang lama. Kemungkinan pria akan merasa terbakar saat buang air kecil dan mengeluarkan nanah pada penis. Apabila klamidia masuk kedalam testis, maka akan menyebabkan infertilitas. Begitu juga dengan wanita, klamidia menyebabkan sensasi terbakar ketika ingin buang air kecil dan gatal pada vagina. Infeksi yang tidak diobati akan menjalar ke saluran tuba dan berkembang menjadi penyakit inflamasi panggul mengakibatkan demam dan penyakit serius. Penyakit ini juga dapat menyebabkan kemandulan. Klamidia dapat diobati dengan segera dengan antibiotik apabila terdeteksi dan kemungkinan klamidia dapat berulang.

D.    Kutu Kelamin
Kutu kelamin (Pediculosis pubis) atau sering disebut dengan kutu kepiting (crabs) adalah organisme parasit yang sangat kecil menyerupai biji opium yang menggigit kulit kelamin dan memakan darah yang menyebabkan gatal-gatal di kelamin. Istilah kepiting digunakan karena bentuk mikroskopinya menyerupai kepiting. Kutu biasanya melekat pada rambut di daerah kemaluan, tetapi terkadang muncul pada bagian dimana rambut kasar hadir (seperti janggut, dada, ketiak, dll). Telur kutu akan menempel pada batang rambut kemaluan selama kurang dari enam hingga delapan hari sebelum menetas.

E.     Genital Herpes
Genital herpes hanya dapat ditularkan melalui kontak seksual (oral seks, anal seks, normal seks, masturbasi menggunakan mainan seks yang tidak steril). Herpes simplex virus adalah penyebab dari genital herpes. Herpes genital dapat diobati akan tetapi tidak bisa disembuhkan. Penyakit menular seksual ini dapat menyebabkan luka kelamin yang sangat menyakitkan pada orang dewasa dan akan parah jika seseorang mempunyai sistem imun yang kurang. Jika seseorang terjangkit genital herpes menyentuh luka atau cairan luka, maka mereka bisa mentransfer herpes ini ke bagian tubuh tersebut. Hal itu dapat menjadi masalah besar apabila lokasi tersebut adalah bagian sensitif pada tubuh, terutama mata. Hal ini dapat dihindari dengan tidak memegang luka ataupun cairan luka tersebut dan segera mungkin mencucinya perlahan dan mencuci tangan agar herpes tidak menjalar.

F.      Kutil Kelamin
Kutil kelamin disebabkan oleh Human PappiloVirus (HPV). Hal ini menyebar melalui kontak seksual langsung dengan pasangan yang terinfeksi. Kutil merupakan hal yang paling mudah ditandai gejala infeksi HPV. Walaupun beberapa HPV dapat menyebabkan kanker serviks, kutil kelamin tidak berbahaya. Kutil biasanya kecil, benjolan keras, akan tetapi bervariasi pada warna, ukuran tekstur dan dapat muncul pada penis, vulva, atau pada daerah anus. Pengobatan kutil kelamin melibatkan penghilangan kutil melalui pembekuan, operasi lokal, ataupun metode lainnya.

G.    Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)
AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena melemahnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Orang yang terkena virus ini rentan terhadap infeksi opertunistik. Penyakit seks menular meningkatkan resiko penularan HIV karena dapat menyebabkan gangguan pertahanan jaringan epitel akibat adanya borok alat kelamin dan penumpukan jaringan sel yang terinfeksi. HIV menyerang sel darah spesifik yang dikenal dengan T-Helper yang bertanggungjawab atas sistem kekebalan tubuh. Ketika terinfeksi HIV, butuh beberapa tahun untuk mengetahui gejala AIDS. Biasanya 7 hingga 10 tahun setelah terinfeksi, seseorang akan terserang gejala dengan salah satu dari banyak infeksi (biasanya kanker dan pnenomia). Ketika seseorang mengalami gejala dari infeksi tersebut ataupun T-Helper seseorang sudah habis, maka dapat didiagnosis sebagai AIDS. Tes darah adalah tes defenitif untuk mendiagnosa AIDS.
      Virus HIV dapat masuk ke tubuh melalui tiga jalur, yaitu melalui kontak seksual, persentuhan dengan cairan atau jaringan tubuh yang terinfeksi, dan ibu ke janin atau bayi selama periode kelahiran. Walaupun HIV dapat ditularkan melalui air liur, air mata dan urin orang yang terinfeksi, namun tidak terdapat cacatan kasus infeksi dikarenakan cairan tersebut. Oleh karena itu, resiko secara umum dapat diabaikan. (Wikipedia.org).
Fakta AIDS dan Pencegahan AIDS
Infeksi pada kerusakan progresif dari sistem kekebalan merobohkan kemampuan tubuh untuk menangkis infeksi dan penyakit lainnya. HIV dapat ditularkan melalui hubungan seks pada orang yang terinfeksi, transfusi darah yang terkontaminasi, berbagai jarum yang terkontaminasi, transmisi ibu dan bayi selama masa kehamilan, melahirkan dan menyusui.
3,5 juta orang hidup dengan HIV diseluruh dunia dan 2,1 juta diantaranya dalah remaja dan anak-anak. Remaja sangat rentan terhadap HIV karena transisi fisik dan emosional dan berpotensi tinggi beresiko. Sebagian orang hidup dengan HIV di ngeara berpenghasilan rendah dan menengah. HIV merupakan penyakit menular pembunuh nomor satu di dunia. Diperkirakan 36 juta orang telah meninggal dan 1,6 juta jiwa meninggal dikarenakan HIV/AIDS pada tahun 2012. Terapi antiretroviral (ARV) mencegah virus HIV berkembangbiak dalam tubuh. Jika reproduksi virus HIV didalam tubuh berhenti, maka kemungkinan sistem kekebalan akan meningkat dan memberikan perlindungan terhadap tubuh pada infeksi. Jika pasangan HIV positif menggunakan ARV, kemungkinan besar penularan seksual terhadap pasangan HIV negatif akan turun drastis. Menurut angka 2012, anak-anak yang tinggal di sub-Sahara Afrika terinfeksi HIV oleh ibunya yang terinfeksi HIV positif selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Lebih dari 700 anak-anak setiap hari terinfeksi virus HIV.
Ada beberapa cara untuk mencegah penularan HIV/AIDS , yaitu:
1.      Melakukan hubungan seksual yang aman
2.      Menghindari suntik narkoba
3.      Memastikan setiap darah atau produk darah sudah diuji kelayakannya dari HIV






BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Makalah seksualitas ini mempunyai tiga pembahasan utama. Perilaku abnormal pada seksualitas, disfungsi seksualitas, dan masalah kesehatan seksualitas. Seseorang dapat dikatakan abnormal apabila perilaku yang ia lakukan membahayakan dan merugikan, baik untuk orang lain maupun untuk individu tersebut. Pada seksualitas, terdapat banyak perilaku menyimpang yang terjadi. Perilaku menyimpang tersebut terjadi dikarenakan adanya gangguang psikologis.
            Beberapa disfungsi seksual dapat mengganggu hubungan seksual yang menyenangkan. Permasalahan tersebut terjadi baik pada pria maupun wanita. Saat penyebab disfungsi seksual bukan dikarenakan masalah fisik, masalah biasanya berasal dari kurangnya informasi, kecemasan atau hubungan kesulitan. Untuk pria dan wanita, terdapat isu penting kesehatan yang berhubungan dengan anatomi seksual, termasuk payudara, leher rahim, dan kanker testis yang apabila dideteksi secara dini, dapat diobati secara efektif.  Perilaku seksual juga meningkatkan resiko berbagai penyakit menular seksual. Penyakit yang paling mematikan menular seksual adalah infeksi HIV, virus penyebab AIDS.

3.2 Saran
            Kehidupan modern yang bebas ini, membuat orang sangat dekat pada masalah seksual. Masalah seksual ini banyak digandrungi oleh generasi muda dengan penyakit seksual. Ini dikarenakan kurangnya perhatian dan informasi seksualitas yang masuk pada masyarat. Pembahasan seksualitas dianggap tabu dan sulit untuk dibahas karena ada perasaan malu saat membahasnya. Oleh karena itu, penulis berharap adanya keterbukaan pada masalah seksualitas agar tidak terjadi masalah-masalah seksual, terutama pada kesehatan seksual.



Daftar Pustaka

Lahey, Benjamin.2007. Psychology an introduction.Mc.Graw Hill:United States.



Disusun oleh
DEDY QALBU HADI          131301011
AZRAH S                               131301017
IMAM MUSTAKIM              131301019
TRI YUSPIANI LUBIS        131301023
YESSICA                               131301101
DEVI AMBARINA S                       131301139

Tidak ada komentar :