Kamis, 12 Juni 2014

TUGAS PSIKOLOGI - PDDK - PEMBELAJRAN PAEDAGOGI

Pedagogi adalah ilmu atau seni dalam menjadi seorang guru. Istilah ini merujuk pada strategi pembelajaran atau gaya pembelajaran. Guru menjadi penanggung jawab penuh atas pengajaran murid.
Pedagogi juga kadang-kadang merujuk pada penggunaan yang tepat dari strategi mengajar. Sehubungan dengan strategi mengajar itu, filosofi mengajar diterapkan dan dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan dan pengalamannya, situasi pribadi, lingkungan, serta tujuan pembelajaran yang dirumuskan oleh perserta didik dan guru. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pedagogi)
Pada pengajaran ini, setiap murid SD yang ada di Indonesia pernah mendapatkan pembelajaran ini. Guru menjadi penanggung jawab atas kelas, menjadi pengatur utama di kelas, dan kelas tidak aktif. Saat saya SD, pembelajaran paedagogi sangat kental diajarkan.
Guru masuk ke dalam kelas, memberikan catatan apa yang ada di buku. Guru merangkum buku dan langsung diberikan kepada murid. Murid hanya menerima bersih rangkuman tersebut. Disaat ulangan harian, murid hanya membaca rangkuman yang diberikan oleh guru dan tidak membaca buku lagi. Kompetensi yang terdapat pada kelas tersebut hanya diukur oleh catatan yang diberikan oleh guru. Pembelajaran kurang efektif karena murid tidak bisa merangkum sendiri buku yang ada.
Pekerjaan murid hanyalah mengapal. Ketika pertanyaan tersebut diberikan sedikit perbedaan kosa kata, murid tidak bisa lagi menjawab. Kognitif murid hanya berpatok pada kalimat-kalimat yang sudah ada, sehingga apabila diberikan perbedaan kosa kata, murid tidak bisa menjawabnya.
Ini saya alami pada saat ujian nasional pada waktu SD. Ketika latihan menjawab ujian nasional, ibu saya ingin melihat kemampuan saya dalam menjawab pertanyaan tersebut. Saya kesulitan menjawab karena selama SD, saya hanya diberikan catatan yang diberikan oleh guru. Ibu saya sedikit bingung dan akhirnya, ia yang mengajari saya untuk menjawab pertanyaan tersebut. Yang diajarkan oleh ibu saya lebih kompleks walaupun masih menggunakan pembelajaran paedagogi.
Bukan hanya SD, ketika melanjut ke sekolah tingkat tengah, pembelajaran paedagogi juga masih dipakai walaupun sudah sedikit luas pembahasannya. Guru menjelaskan penuh apa yang ada di buku, tidak peduli apakah murid sudah paham atau tidak. Disini murid belum diajarkan untuk aktif didalam kelas. Guru masih mempunyai pengaruh besar didalam pengajaran.
Pengalaman di SMP ini saya alami dengan kesempurnaan paedagogi. Guru mengajar dengan serius, metode ceramah adalah favorit guru. Guru masuk ke dalam kelas untuk menjelaskan apa yang ada didalam buku. Paham atau tidak paham, urusan belakangan, yang penting guru sudah menyelesaikan tugasnya. Sesi tanya jawab dilakukan ketika guru sudah selesai ceramah. Murid tidak akan menanya sebelum guru membuka sesi pertanyaan tersebut. Walaupun sudah dibuka sesi pertanyaan, murid akan enggan menanya karena muridpun terkadang tidak mengerti apa yang sudah dijelaskan oleh guru.
Pembelajaran paedagogi di Indonesia masih sangat monoton, padahal seyogyanya, pembelajaran paedagogi adalah strategi pembelajaran yang baik. Guru bukan hanya harus memiliki kompetensi yang besar, akan tetapi guru harus dapat mengembangkan pribadi murid didalam pembelajaran tersebut. Bagaimana murid dapat antusias didalam pembelajan ini, guru harus mempunyai kinerja dan ide yang lebih luas sehingga tidak ada kebosanan didalam belajar.
Di Indonesia pembelajaran ini dilema oleh ceramah, pemberian latihan, dan sangat pasif. Apabila guru dapat memberikan pembelajaran paedagogi ini secara maksimal, pembelajaran ini dapat dijadikan pembelajaran yang baik. Pengembangan moral juga dapat diajarkan pada pembelajaran ini, yaitu sabar dan bertanggung jawab. Murid diajarkan untuk sabar mendengarkan guru dan bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakannya selama guru mengajar.

Tidak ada komentar :