Andragogi adalah proses untuk melibatkan peserta didik dewasa ke dalam suatu struktur pengalaman belajar. Pembelajaran adragogi sangat efektif ketika
diajarkan oleh seseorang yang sudah matang kognitifnya.
Pembelajaran ini saya terima ketika SMA kelas 3 sampai saya
duduk dibangku kuliah. Ketika kelas 1 dan 2, saya masih diajarkan pembelajaran
paedagogi. Di kelas 3 SMA, saya mulai mengenal bagaimana pembelajaran
sebenarnya. Guru menjelaskan sedikit tentang apa yang ada di buku. Walaupun metode
ceramah, murid diajak untuk berperan aktif didalam pembelajaran. Ceramah hanya
15 menit, dan murid diajak untuk berdiskusi materi yang sudah disampaikan
tersebut. Bukan hanya ceramah, kerja kelompok dengan presentasi sudah diajarkan
disini. Murid diberikan suatu kasus dan murid diberikan kebebasan secara penuh
untuk memecahkan kasus tersebut dan dipresentasikan. Hasil dari pemecahan kasus
tersebut akan dibahas lagi oleh guru apabila terjadi kesalahan didalam
membahasnya.
Disaat pembelajaran matematika, metode ceramah dan metode
presentasi bukanlah pembelajaran yang efektif. Oleh karena itu, guru memberikan
metode latihan secara rutin. Di menit-menit pertama mengajar, guru memberikan
arahan terhadap materi yang akan disampaikan, bagaimana rumus itu diselesaikan,
metode materi tersebut bagaimana, dan banyak sebagainya. Selanjutnya murid
diberikan soal dan dijawab sendiri. Ketika terjadi kesulitan didalam menjawab
soal tersebut, maka guru akan turun tangan dalam pengerjaannya. Semakin lama,
soal akan semakin sulit dan kemampuan murid akan sangat diuji disini.
Ketika memasuki bangku kuliah, semua telah berubah. Pembelajaran
banyak menggunakan pembelajaran andragogi walaupun sebagian pembelajaran ada
yang menggunakan pembelajaran paedagogi. Pembelajaran andragogi menggunakan
metode presentasi. Dosen memberikan kebebasan penuh didalam mencari materi
presentasi dan akan dibahas didalam kelas. Ketika sudah selesai presentasi,
dosen akan menilai bagaimana presentasi tersebut dan akan membahas ulang secara
spesifik yang belum dibahas pada presentasi tersebut.
Bukan hanya metode presentasi, metode kerja kelompok juga
banyak ditemui pada saat kuliah ini. Banyak diskusi-diskusi yang harus
dipecahkan oleh mahasiswa. Setiap kasus harus dilandasi dengan teori yang ada
dan dibahas secara ringkas, padat dan jelas. Metode ini sangat efektif untuk
mahasiswa dikarenakan mahasiswa diajak untuk berpartisipasi penuh dalam
pembelajaran. Pembelajaran ini juga merupakan awal dari tugas pekerjaan nyata
diluar. Ketika mahasiswa tidak kritis didalam pembelajaran, maka mahasiswa
tersebut tidak mempunyai kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh tiap mahasiwa
yang sangat dibutuhkan kemudian hari.
Pembelajaran andragogi selanjutnya adalah ketika saya belajar
mengendarai mobil. Guru yang mengajarkan langsung memberikan saya setir mobil
tersebut. Ketika saya mendaftar mengemudi mobil, saya berfikir akan diberikan
arahan sebelum mulai untuk mengemudi mobil tersebut. Akan tetapi, pembelajaran
andragogi ini diajarkan dengan murid langsung mengendarai mobil. Guru yang
mengajarkan hanya memberikan arahan dari samping pengemudi. Arahan tersebut
hanyalah bagaimana cara mengemudi yang baik, pedal apa yang harus diinjak, dan
lain-lain. Ketika murid salah dalam pengaplikasian mengemudi tersebut, guru
mempunyai pedal sendiri di tempat duduknya, jadi apabila akan terjadi
kecelakaan, guru tersebut sudah langsung dapat menginjak pedal dari tempat
duduknya. Kemudian, murid diberikan arahan mengapa kejadian itu bisa terjadi.
Pembelajaran andragogi di Indonesia mulai terlihat pada masa
sekolah menengah atas dan pembelajaran lainnya yang melibatkan orang dewasa. Pembelajaran
ini sangat dianjurkan untuk orang yang sudah dewasa karena pembelajaran ini
dikhususkan agar para pendidik dapat kritis dan aktif dalam pembelajaran
tersebut.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar