Belajar
Apa sih itu
belajar? Belajar adalah suatu pengaruh yang relative permanen atas perilaku,
pengetahuan, dan keterampilan berfikir yang diperoleh melalui pengalaman
(Santrock). Telah ada pandangan tentang pendekatan untuk pembelajaran, diantaranya
yaitu pendekatan behavioral dan kognitif.
Pendekatan
Behavioral
Pada pandangan
ini menjelaskan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat
diamati, bukan dengan proses mental. Menurut tokoh-tokoh yang mengemukakakan
pendapat ini, perilaku adalah segala sesuatu yang kita lakukan dan dapat
dilihat secara langsung. Nah, contohnya yaitu seperti anak membuat lukisan
sederhana, guru tersenyum pada muridnya, murid mengganggu murid lainnya, dan
masih banyak lagi.
Menurut para
behavioris, pemikiran, perasaan dan motif ini bukan subjek yang tepat untuk
ilmu perilaku sebab semuanya itu tidak dapat diobservasi secara langsung. Nah,
didalam pendekatan behavioral, terdapat dua pandangan behavioral yaitu
pengondisian klasik dan pengondisian operan.
·
Pengondisian Klasik (Ivan Pavlov)
Pengondisian
klasik adalah tipe pembelajaran dimana suatu organisme belajar untuk mengaitkan
atau mengasosiasikan stimuli. Sebentuk pembelajaran asosiatif dimana stimulus
netral menjadi diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna dan menimbulkan
kemampuan untuk mengeluarkan respons yang sama. Untuk memahami teori ini, kita
harus memahami dua tipe stimuli dan dua tipe respons, yaitu
1.
Unconditioned
Stimulus (US) adalah sebuah stimulus
yang secara otomatis menghasilkan respons tanpa ada pembelajaran terlebih
dahulu. Didalam eksperimen Pavlov, makanan adalah US
2.
Unconditioned
Respons (UR) adalah respons yang tidak dipelajari yang secara otomatis
dihasilkan oleh US. Dalam eksperimen Pavlov, air liur anjing yang merespons makanan
adalah UR
3.
Conditioned
Stimulus (CS) adalah stimulus yang sebelumnya netral yang akhirnya
menghasilan conditioned respons
setelah diasosiasikan dengan US. Diantara stimuki yang terkondisikan dalam
eksperinen Pavlkov adalah beberapa penglihatan dan suara yabg terjadi sebelum
anjing menyantap makanan, seperti suara pintu tertutup sebelum makanan
ditempatkan di piring anjing
4.
Conditioned
respons (CR) adalah respons yang dipelajari, yakni respons terhadap
stimulus yang terkondisikan yang muncul setelah terjadi pasangan US-CS.
Pengondisian
klasik dapat berupa pengalaman negatif dan positif didalam diri anak di kelas.
Diantara hal-hal disekolah anak yang menghasilkan kesenangan karena telah
dikondisikan secara klasik adalah lagu favorit, perasaan bahwa kelas adakah
tempat yang aman dan menyenangkan, dan kehangatan dan perhatian guru.
Anak-anak akan
merasa takut di kelas jika mereka mengasosiasikan kelas dengan teguran dan
karenanya teguran atau kritik menjadi CS untuk rasa takut. Pengkondisian klasuk
juga dapat terjadi dalam kecemasan menghadapi ujian. Misalnya, anak gagal dalam
ujian dan ditegur, dan ini dapat menghasilkan kegelisahan; setelah itu anak
mengasosiasikan ujian dengan kecemasan sehingga menjadi CS untuk kecemasan.
·
Pengondisian Operan (B.F Skinner dan Thorndike)
Pengondisian
operan adalah sebentuk pembelajaran dimana konsekuensi dari perilaku
menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.
Hukum
Efek Thorndike
Hukum
efek menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan hasil positif akan diperkuat
dan bahwa perilau yang diikuti hasil negatif akan diperlemah. Contoh dari
Thorndike adalah seekor kucing lapar diletakkan didalam kotak yang terkunci,
*kunci akan terbuka dengan membuka kaitan yang berada di pintu kotak tersebut.
Terdapat ikan diluar kotak. Disini dibuktikan bahwa kucing akan berusaha untuk
membuka kotak tersebut agar mendapatkan ikan yang berada diluar.
Penguatan
Operan Skinner
Pengkondisian
operan, dimana konsekuensi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas
perilaku itu akan terjadi, merupakan inti dari behaviorisme Skineer.
Konsekuesi-imbalan atau hukuman- bersifat sementara pada perilaku organisme.
Penguatan dan
hukuman. Penguatan (reinforcement)
adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan
terjadi. Sebaliknya, hukuman (punishment)
adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.
Penguatan positif
(reinforcement positive), penguatan
berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan
stimulus yang mendukung (rewarding).
Contohnya adalah seorang anak belajar dengan giat agar diberikan hadiah sepeda
oleh orang tuanya. Nah, akhirnya ia akan belajar dengan giat karena ada sebuah
penguatan positif yang diberikan.
Penguatan negatif
(reinforcement negative), penguatan
berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan
penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenagkan). Contohnya adalah
seorang anak belajar dikarenakan sudah capek dimarahi oleh orang tuanya untuk
belajar. Akhirnya, daripada ia mendengarkankan orang tuanya memarahinya, ia
belajar.
Hukuman,
konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu prilaku. Contohnya,
seorang tidak belajar secara giat dan mendapatkan nilai yang buruk di sekolah,
oleh karena itu orang tuanya memberikan hukuman untuk tidak menonton tv setiap
hari. Ketika diberi hukuman, diharapkan anak untuk dapat memperbaiki nilai
tersebut.
Pendekatan kognitif
·
Teori kognitif sosial (Bandura)
Teori Bandura yang menyatakan bahwa
faktor sosial dan kognitif, dan juga faktor perilaku, memainkan peran penting
dalam pembelajaran. Ketika murid belajar, mereka dapat merepresentasikan atau
mentransformasi pengalaman mereka secara kognitif. Bandura mengembangkan model determinisme
resiprokal yang tediri dari tiga faktor utama, yaitu, perilaku,
kognitif tersebut dan lingkungan.
Ia menyatakan beberapa yang
dipengaruhi kognisi, yaitu:
1.
Kognisi memengaruhi perilaku
2.
Perilaku memengaruhi kognisi
3.
Lingkungan memengaruhi perilaku
4.
Perilaku memengaruhi lingkungan
5.
Kognisi memengaruhi lingkungan
6.
Lingkungan memengaruhi kognisi
Pembelaran observasional
Adalah pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru
perilaku orang lain. Kapasitas untuk mempeajari pola perlaku dengan observasi dapat
mengeleminasi pembelajaran trial and
error yang membosankan. Dalam banyak kasus, pembelajaran observasional
membutuhkan lebih sedikit waktu ketimbang pengondisian operan.
Studi observasional yang terkenal Bandura adalah mengenai boneka bobo
klasik. Anak diberikan contoh dari orang dewasa kemudian mengikutinya. Dalam
hal ini, anak diperlihatkan orang dewasa yang memukul-mukul boneka kemudian
selanjutnya anak diberikan boneka tersebut dan apa yang dilihat oleh anak,
itulah yg dilakukannya.
(Santrock)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar