Sabtu, 31 Mei 2014

TUGAS PSIKOLOGI - PIO - Perbedaaan PAQ dan FJA

Ø  Position Analysis Questionnaire (PAQ)
PAQ adalah analisis jabatan yang didasarkan tugas menghasilkan informasi yang kurang spesifik daripada analisis tugas, tapi lebih spesifik daripada dimensi pekerjaan yang luas. Dikembangkan oleh Purdue University. Metode ini berbentuk kuisioner berstruktur. Kuisioner ini mirip dengan pertanyaan multiple choice untuk mengumpulkan informasi. PAQ memiliki 194 pertanyaan yang dikelompokkan menjadi 6, yaitu, job context, work output, mental processes, information input, relationship with other person, dan other job characteristic. Skala-skala dalam PAQ adalah possibility occurrence, importance to this job, extent of use, degree of detail, amount of time, dan applicability (di table 11.4 hal. 413, Jewell)
Hasil akhir dari rating pekerjaan pada PAQ yang berjumlah 194 pertanyaan merupakan informasi luas tentang elemen dari pekerjaan. PAQ memberikan informasi yang diperlukan untuk mencocokkan setiap pertanyaan pada kuesioner dengan dimensi dasar. Hasil kuesioner kemudian dapat digunakan untuk mengembangkan profil keseluruhan pekerjaan. PAQ telah berhasil digunakan oleh mahasiswa, kewajiban kerja, dan pengawas, serta oleh analis pekerjaan profesional, tetapi tingkat membaca yang relatif tinggi dapat menjadi kerugian dalam lingkungan pekerjaan. PAQ berfokus pada perilaku pekerja-berorientasi yang bisa dilakukan di banyak pekerjaan. baik pertanyaan dan urutan di mana mereka disajikan adalah standar, menghindari masalah yang bisa timbul ketika orang yang berbeda menganalisis pekerjaan yang berbeda. sebagai hasilnya, produk akhir dapat dibandingkan seluruh pekerjaan yang berbeda atau organisasi yang berbeda


Ø  Functional Job Analysis (FJA)
FJA adalah suatu taktik analisis pekerjaan yang didasarkan pada pertanyaan spesifik tentang tugas pekerjaan yang kemudian menerapkan prosedur statistika untuk mengidentifikasi dimensi umum dari perilaku kerja. Prosedur FJA dikembangkan oleh U.S Employement and Training Administration. Dasar dari FJA adalah percakapan diantara penganalisis pekerjaan dan pekerja tentang tugas pekerjaan mereka dikombnasikan dengan observasi tentang performa kerjanya. Catatan dari kedua observasi dan wawancara membentuk dasar dari laporan narasi pekerjaan.

Teknik FJA didasarkan pada alasan tentang semua pekerjaan yang bisa dideskripsikan dalam bentuk 3 dimensi dasar, yaitu, interaksi antara data, orang, dan objek. Penganalisis pekerjaan menilai pekerjaan pada masing-masing dimensi ini berdasarkan pada kode DOT (lih. Table 11.5 hal. 415, Jewell). Aspek penting dari teknik FJA adalah perbedaan yang dibuat antara performa kerja dengan tujuan dari kerja. Pekerjaan atau perbedaan tujuan  adalah salah satu yang penting karena dalam banyak kasus informasi yang dberikan poleh analisis pekerjaan digunakan oleh orang yang tidak pernah melihat siapapun melakukan pekerjaan yang bersangkutan. Penggunaan yang paling komprehensif dari FJA telah mengembangkan The Dictionary of Occupational Tittles, tetapi metode ini telah digunakan secara luas di negara ini dan luar negeri oleh job analis lainnya.

Tugas ini dikerjakan oleh kelompok 5 Mata Kuliah Psikologi Industri dan Organisasi

TUGAS PSIKOLOGI - SNOPI "Dependent Test dan Independent Test"

Sampel adalah bagian dari populasi. Walaupun kita ingin mengetahui dengan jelas suatu kelompok, kita tidak dapat mengobservasi keseluruhan dari populasi tersebut. Sebagai contoh, apabila kita ingin mempelajari pola belajar efektif yang dipakai oleh siswa SMA di Sumatera Utara, kita tidak dapat menimbang setiap siswa SMA yang ada di Sumatera Utara. Kita harus mengambil sebagian kelompok kecil pada populasi yang disebut dengan sampel. Salah satu yang terpenting didalam pengambilan sampel adalah Dependent Sample dan Independent Sample.

Dependent Sample
Didalam dependent sample, kelompok data yang dibandingkan harus saling mempunyai ketergantungan, baik sampel yang berpasangan maupun sampel yang berhubungan. Sampel berpasangan bisa diartikan sebagai sampel dengan subjek yang sama namun memiliki perlakuan yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah pengobservasian. Sampel berhubungan diartikan sebagai sampel yang memiliki hubungan pada perlakuan yang berbeda. Misalnya, hubungan motivasi belajar disaat mid test dan final test.

Cara pengambilan data dependent sample, yaitu:
1. Data harus terdistribusi normal
2. Data harus saling berhubungan (dependent)
3. Jenis data harus numerik dan kelompok (dua kelompok)

Peluang untuk menemukan hubungan yang signifikan lebih tinggi ditemukan pada dependent sample, baik untuk ukuran numerik maupun ukuran kelompok tersebut. Misalnya, jika kita ingin mempelajari efek dari diet, akan lebih efektif untuk mempelajari orang yang sama dari waktu ke waktu daripada untuk mempelajari independent sample orang yang berbda tiap kali. Apabila kita mempunyai dependent sample, kita harus mengetahui bagaimana mereka bergantung. Misalnya, (efek dari diet) apabila kita menimbang orang dari waktu ke waktu, kita harus mengetahui apakah orang yang bergantung pada berat badan, atau waktu yang bergantung pada berat badan?
Independent Sample
Didalam independent sample, kelompok sampel yang diuji tidak saling berkaitan atau berpasangan. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat perbedaan pada dua kelompok yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu harus diketahui apakan variannya sama atau mempunyai varian yang berbeda. Contohnya, yaitu melihat perbedaan uji diet pada pria dan wanita

Cara pengambilan data independent sample, yaitu:
1. Data terdistribusi normal
2. Kelompok data harus independent
3. Variabel yang dihubungkan berbentuk numerik dan kategori kelompok masuk kedalam independent

Pengambilan sampel harus menggunakan dua kelompok yang tidak berkaitan akan tetapi masih didalam kasus yang sama. Prinsip pengujiannya adalah untuk melihat perbedaan variasi dari dua variasi kelompok data.

26 Mei 2014